Kamis, 20 Mei 2010

Close Ratio Transmission



Beberapa teman ada yang menyebut rasio untuk motor yang sudah mengaplikasikan transmisi close ratio pada motornya. Mungkin karena penyebutan close ratio terlalu panjang makanya teman-teman banyak yang menyebut rasio saja. Oke lah, kali saya mau membagi ilmu untuk menghitung ratio pada transmisi. Untuk tahap awal setiap transmisi terdiri atas sepasang gigi. Yang pertama gigi penggerak dan satu lagi gigi yang digerakkan. Untuk menghitung ratio jumlah gigi yang digerakkan dibagi dengan jumlah gigi penggerak. Jangan sampai terbalik, kebanyakan orang bahkan mekanik sering menyebut terbalik. Misalnya gigi penggerak jumlah giginya 13 dan gigi penggerak jumlah giginya 36. Maka penyebutan untuk perbandingannya adalah 36/13 bukan 13/36.

Lantas apa yang disebut close ratio? Sebuah transmisi tidak hanya terdiri atas sepasang roda gigi. Untuk motor yang memiliki 4 percepatan memiliki 4 pasang roda gigi, 5 percepatan memiliki 5 pasang roda gigi dan seterusnya. Jadi semakin kecil selisih ratio pasangan roda gigi yang satu dengan yang lain disebut semakin close. Sebagai acuan dipakai ratio transmisi standar. Berikut contoh cara perhitungan ratio transmisi standar Jupiter Z dan transmisi yang sudah dibuat close.

Gear
1. 38/12 = 3.17
2. 33/17 = 1.94 selisih dengan gear 1 = 1.23
3. 29/21 = 1.38 selisih dengan gear 2 = 0.56
4. 23/21 = 1.09 selisih dengan gear 3 = 0.29


Contoh transmisi yang dibuat close. Penggantian hanya pada gear 1, 2 dan 4
1. 36/13 = 2.77
2. 29/16 = 1.94 selisih dengan gear 1 = 0.96
3. 29/21 = 1.38 selisih dengan gear 2 = 0.43
4. 22/20 = 1.10 selisih dengan gear 3 = 0.28

Dari contoh di atas dapat dilihat bahwa setiap selisih pada transmisi yang sudah dibuat close lebih kecil dari ratio standar. Lantas kenapa harus memakai transmisi close ratio? Dengan transmisi close ratio putaran mesin saat dilakukannya perpindahan gigi tidak akan turun drastis. Bila turun drastis, butuh waktu untuk menaikkan putaran mesin kembali. Hal ini tentunya sangat merugikan. Dengan transmisi close ratio putaran mesin tidak turun drastis saat perpindahan gigi. Hal ini sangat membantu saat dalam sebuah balapan.

Ayo jangan tunggu buat aplikasi close ratio pada motor balapmu. Wajib buat motor kompetisi

Selasa, 18 Mei 2010

Oktan bahan bakar

Bahan bakar merupakan salah satu komponen penting dalam terciptanya proses pembakaran di dalam mesin. Bahan bakar khususnya bensin yang banyak digunakan sebagai bahan bakar merupakan produk olahan sehingga dapat digunakan dengan aman untuk kendaraan mesin bensin.

Dalam bensin, terdapat angka oktan. Angka oktan dalam bensin mewakili seberapa besar tekanan yang dapat diberikan pada bensin sebelum terbakar secara spontan. Dalam mesin, bensin yang bercampur dengan udara (dalam bentuk gas) akan ditekan (dikompres) oleh piston sampai mencapai volume yang kecil dan kemudian dibakar oleh busi. Akibat tingginya kompresi dalam mesin, bensin dapat terbakar lebih dahulu sebelum percikan api busi. Hal inilah yang disebut dengan ngelitik atau knocking dan hal ini sangatlah tidak diinginkan dan tidak baik bagi mesin. Efek dari ngelitik dapat dilihat dari kubah kepala silinder dan piston yang mucul bercak-bercak.

Banyak yang salah paham soal angka oktan. Banyak anggapan bahwa semakin tinggi angka oktan akan mempercepat proses pembakaran. Jawabannya tidaklah demikian, bensin dengan oktan yang lebih tinggi tidak akan langsung terbakar akibat tingginya kompresi pada mesin. Dengan kata lain semakin tinggi angka oktan, semakin tinggi kompresi yang bisa diaplikasikan pada mesin. Hal yang terbaik buat mesin adalah dimana campuran bensin dan udara habis terbakar di ruang bakar saat proses pembakaran terjadi. Tidak lebih cepat atau lambat.

Sebagai informasi bensin yang memiliki angka oktan 88 cocok untuk rasio kompresi 7:1 - 9:1. Pertamax dengan oktan 92 baik untuk kompresi 9:1 - 10:1. Pertamax plus dengan oktan 95 baik untuk rasio kompresi 10:1 - 11:1. Sekarang tentukan bahan bakarmu

Kamis, 06 Mei 2010

Karburator Keihin PE28


Pada kesempatan ini penulis akan berbagi informasi soal karburator yang tersohor ini. Karburator dari Keihin ini aslinya diaplikasikan pada Honda NSR SP 150. Karena setting yang mudah, karburator ini disukai banyak mekanik dan banyak diaplikasikan pada motor-motor yang ingin mengganti karburator yang lebih besar dan sebagai pengganti karburator vakum yang banyak dipakai sepeda motor sekerang ini.

Karburator ini memiliki karakter yang bagus pada putaran atas. Biarpun demikian, pada putaran bawah karburator ini juga tidak jelek. Untuk diaplikasikan pada motor 4 langkah seperti biasa perlu dilakukan perubahan pada spuyernya. Kondisi standar karburator ini memiliki ukuran pilot jet 42 dan mainjet 152.

Di pasaran harga yang di tawarkan berkisar 600 ribu sampai 650 ribu untuk buatan Thailand. Untuk yang lebih murah ada KW2 yang dijual sekitar 400ribu sampai 500ribu. Selain itu ada juga Keihin PE28 TDR, PE28 Daytona dan PE28 Sudco

Karburator Keihin PWK 28 KX100



Karburator yang aslinya digunakan oleh Kawasaki KX100 yang berspesifikasi 2 stroke untuk motocross memiliki skep berlapis krom dengan bentuk semi kotak. Sisi bagian depan yang rata dan sisi bagian belakang berbentuk elips. Karena diaplikasikan untuk motocross, karburator ini memiliki karakter yang bagus di putaran bawah dan menengah. Dengan karakter tersebut karburator ini banyak digunakan pada motor road race Motoprix ataupun Indoprix untuk kelas 125.

Untuk motor 4 stroke yang telah dimodifikasi, menggunakan karburator ini perlu penyesuaian pada pilot dan mainjetnya. Karena karakter mesin 4 stroke berbeda dengan mesin 2 stroke.

Untuk meningkatkan kemampuan dari karburator ini jarum skep dapat diganti dengan jarum skep dari Sudco dengan kode JJH. Penggantian jarum akan meningkatkan kemampuan karburator ini pada putaran bawah dan menengah dan memperbaiki tenaga atasnya.

Karburator ini dijual dengan harga sekitar 1.6 juta untuk asli Kawasaki dan 2.1 juta untuk racikan Sudco. Dengan harga tersebut, kualitas yang dihasilkan dari karburator ini sangat luar biasa.